Gunung Cikuray merupakan salah satu gunung yang berada di gugusan gunung Garut dengan ketinggian puncak 2821mdpl dan merupakan gunung tertinggi ke-empat di Jawa Barat setelah Ciremay, Gede, dan Pangrango. Cikuray merupakan gunung mati, jadi jangan coba-coba nyari kawah di gunung ini, ga ada.. dan ini juga yang menjadikan gunung ini menarik, puncaknya lancip, hanya area seluas kurang dari 1Ha, dan terdapat sebuah bangunan.
Secara administratif gunung ini berada di tiga kecamatan, Bayongbong, Dayeuhmanggung, dan Cikajang, masing-masing kecamatan terdapat jalur pendakian tersendiri. kali ini kami mendaki melalui jalur Dayeuhmanggung Kab. Garut.
Gunung Cikuray memiliki medan yang sama dengan gunung di Jawa Barat pada umumnya, cukup curam dan jarang ada dataran landai, dengan vegetasi khas hutan tropis. Pendakian gunung cikuray ini dari pos 1 sampai puncak dapat ditempuh dalam waktu 6-7 jam, bergantung pada lamanya waktu istirahat dan kapasitas pendaki.
Oke, saya mulai saja, seperti perjalanan yang lain, dimulai dari Kampus tercinta sekitar jam 6 pagi, kami bertangkat ber sembilan.
itu ada yg cuma numpang foto
Kami mulai dengan perjalanan naik angkot ke terminal Cicaheum - Bandung (Rp5000), dari terminal Cicaheum lanjut dengan elf jurusan cikijing atau Garut, nanti turun di Terminal Guntur - Garut (Rp35000), setelah di terminal Guntur lanjut dengan naik angkot ke arah Dayeuhmanggung, atau cukup bilang saja mau ke Gunung Cikuray (Rp6000),
setelah itu dari Pertigaan Dayeuhmanggung, menuju pos pendakian terdapat dua moda transportasi, tiga dengan jalan kaki. 😁 Jika kalian berbanyak, maka bisa menggunakan mobil bak sayur (Rp20000/org) namun jika kurang dari 10org biasanya mobil bak tidak mau ngangkut, kecuali berbaik hati atau ketemu dijalan (berjalan kaki terlebih dahulu), maka pilihan lainnya adalah ojeg (Rp35000). Perjalanan sekitar 40-60menit, nanti akan diturunkan di pos pendataan untuk mendaftarkan diri sbg pendaki gunung Cikuray dan membayar tiket masuk (Rp3000) --- (tahun 2016 sudah 15rb) --- setelah itu akan dilanjutkan lagi sampai pos 1.
Pos 1 merupakan pos pendataan kembali, dan akan dimintai uang kebersihan, seikhlasnya..
pos ini juga terdapat warung, kamar mandi, mushola, dan banyak pemancar (tower) stasiun televisi, oleh karena itu pos ini juga dikenal sbg pos pemancar.
pos ini juga terdapat warung, kamar mandi, mushola, dan banyak pemancar (tower) stasiun televisi, oleh karena itu pos ini juga dikenal sbg pos pemancar.
Pendakian kami mulai sekitar jam 4 sore. agak telat memang. dari mulai pos pemancar yang kami lalui adalah perkebunan teh, menghampar luas, dan medan berpasir tidak terlalu curam.
setelah melewati perkebunan teh
selanjutnya adalah hutan pinus, cukup landai, namun belum sampai pos 2. pos 2 berada di dalam hutan memang, tapi jaraknya cukup jauh dari awal masuk hutan. kami sampai di pos 3 sekitar jam 6 sore, kami beristirahat dan mendirikan tenda disini.
senter light diner
Malamnya gerimis, paginya pun hujan, membuat kami mager untuk bangun pagi, kami baru melanjutkan pendakian sekitar jam 7 pagi, medannya cukup curam, menuju pos 4, 5, dan 6.
Kami sampai di pos pemancar lagi sekitar jam 18.an atau pas magrib, agak telat memang, iya. sehingga kami kesulitan mencari angkutan untuk turun ke Dayeuhmanggung. jadi, kami putuskan untuk mencari rombongan lain dan bergabung untuk mencarter mobil bak.
sembari menunggu, kami cuci2, mandi2, sholat2, makan2, dll2.
dan, dapatlah rombongan lain dan mobil baknya, ya 20rb/org, tapi sampai terminal Guntur..
alhamdullillah..
dari terminal Guntur ada yg menawarkan carter mobil Carry 200rb sampai Bandung. ya jelas langsung kami terima saja, karena sudah malam, sudah lelah..
dan, sampai di Bandung kembali......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar