Catatan Tugas Akhir
(skripshit, no. skripsweet)
Dimulai dari mencari dosen pembimbing dan topik tugas akhir yang menarik (yang diminati) agar tidak menjadi beban saat menjalani. Tapi yg lebih penting adalah dosen yg tepat.
Mulai datang ke dosen A, ngobrol tentang sistem bimbingan, topik tugas akhir yg sering dipegang, dan kurang cocok, lalu datang ke dosen B, ngobrol-ngobrol tentang bimbingan, sekaligus konsultasi KP (kerja praktik) karena beliau juga merupakan dosen pembimbing KP saya, dan ada kecocokan. Dosennya santai, asik, oke saya coba ajukan topik tugas akhir tentang GPS, tapi GPS handheld, yang dioptimalkan. Dan, ditolak, kata beliau sudah terlalu banyak, sudah bukan topik menarik, toolsnya, banyak dijual dipasaran. Okee
Saya berpikir lagi, mencari topik yg lain.
Sebelum menemukan topik lain, ada ajakan teman untuk bertemu dosen C dan ngobrol-ngobrol, dan ada kecocokan, ada sistem target, jika saya ingin lulus juli, ikuti aturan beliau. Oke. Kemudian untuk topiknya adalah tentang Terrestrial Laser Scanner (TLS), oke. Saya tertarik. Tak lama kemudian, langsung saja saya di todong,
"lusa ikut survei yah, belajar tentang TLS" waah, yaudah, lansung deal.
Minggu berikutnya mulai belajar-belajar tentang TLS, mencari referensi-referensi, meminta kakak tingkat untuk mengajari sistem, kinerja, dan cara penggunaan alatnya.
Dan saya diberi kesempatan untuk ikut survei (akuisisi data TA) kakak tingkattentang TLS untuk pemantauan (potensi) longsor di Rancabali - Ciwiidey. Uhuy tempatnya asiik..
Kebon teh. Dan baru tau, survei itu enak yah. Makan dikasih. Pergi naik mobil, mobilnya dipinjemi.
Hemm
Ini biayanya darimna ya??
Next, saya belajar pengoperasian alat, masih di kawasan gedung Geodesi ITB, akuisisi nya cepat, pengoperasiannya simpel, oke. Lanjut belajar download data dan processing. Menarik.
Tiba saatnya, belum sih, setelah itu, setelah mantap, saya buatlah proposal tugas akhir, untuk memastikan (pengajuan) judul dan dosen pembimbing.
Ya, saya diberi tantangan untuk mengerjakan tugas akhir dengan topik kinerja TLS untuk pemetaan topografi, studi kasusnya adalah pemetaan tanah milik ITB di kiara payung (jatinangor).
Nah, baru tiba saatnya. Awal januari. Masih libur kuliah kala itu. Saya curi start. Ga juga sih, sebenernya udah disuruh akuisisi data dari november, tapi baru dilakukan (karena harus belajar teori, prinsip, operasi alat, proposal) dibulan januari. Ets, tapi tidak masalah, karena timelinenya adalah januari harus sudah akuisisi data, februari mulai processing, april processing selesai, mei penyusunan draft tugas akhir selesai, seminar, juni sidang, yudisium, juli wisuda. Yeay!
Jadi amaaaan.
Mulai lah saya melakukan survei pendahuluan, untuk mengetahui lokasi akuisisi data, medan, batasan area, lokasi warung terdekat, masjid terdekat, tempat ngecash, dll.
Kemudian baru dibuat perencanaan survei alat apa saja yg akan digunakan, SDM yg dibutuhkan, lama perjalanan, lama akuisisi data, biaya, cemilan apa yg dibawa, pinjem kamera ke siapa, dll.
Baru laaah, bisa dilaksanakan survei untuk akuisisi data. Nah, sebelum itu harus koordinasi dulu dengan lab, terkait alat apa saja yang akan dibawa, dan dosen pembimbing, untuk meminjam mobil. Yooo
Alhamdullillah, malam harinya, semua dipersiapkan, semua di cash full, packing. Kunci mobil sudah dipegang. Bummm... Toyota Hilux. Untungnya rekan saya bisa nyetir. Aman.
Oke,
Hari pertama saya dibantu 4orang, 2 rekan TA, 1 dari lab, 1 kakak tingkat dengan TA TLS juga. Sangat membantu. Target hari pertama adalah 30% area tercover.
Lancar. Aman. Jaya. Dapat 11 station. Medan cukup landai, jalan kampung dan sawah. Walaupun ada 2 station yang ragu2, "benar ga ya prosedurnya tadi?"
Alhamdullillah, hari pertama tidak mengeluarkan uang pribadi. Makan dibayari, uang untuk bensin dan cemilan, dikasih. Oooh terimakasih.
Hari pertama selesai sekitar jam 16.30, packing, pulang, kembali ke kampus, beres-beres, cash.
Hari kedua akuisisi data, dibantu 3orang, 2 rekan TA, dan 1 org lab. Nah, kami menemukan masalah, ternyata inferter yg kami bawa rusak. Otomatis baterai TLS tidak bisa di cash menggunakan AKI, yaah, oke. Kami mencari warung terdekat untuk numpang ngecash, sekalian pesen nasbung (nasi bungkus) untuk makan siang di lapangan.
Dan warung terdekatnya berjarak lebih dari 1km dr lokasi akuisisi data, itu ditempuh jalan kaki. Bum!
Bolak-balik setiap 1jam, untuk ngecash/ganti baterai.
Oke, hari kedua aman, cuaca cerah, mulai di medan berbukit, masuk hutan.
Nah, masuk hari terakhir, hari ketiga. Targetan cukup banyak. Sisa 40% lagi kira-kira. Medan lebih menantang, berbukit, hutan dengan kerapatan vegetasi yg tinggi, sehingga coveragenya tidak bisa banyak, mempersulit mendirikan alat dan target juga, udah gitu, sorenya hujan lagi. Haduh.
Dan, jam 5 sore masih di station 29, dari total 35 station.
Lanjuuut, sampai station terakhir sekitar jam 19.an.
Lokasi di pendopo/aula, ini cukup menarik buat saya. Karena dilakukan dimalam hari, diterangi cahaya lampu sorot mobil, mobil yg sudah siap pulang, beberapa alat sudah dipacking, setiap orang sudah standbye dengan alat, sehingga begitu selesai langsung angkutttt. Capcuss..
Dan pengukuran selesai sekitar jam 20.an.
Okeeee
Beressssss aaah.
Eits,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar