Cari apa? ketik aja

Sabtu, 21 Mei 2022

Kisah Wayang Sinta

 Sinta

Cinta sejati, Kesetiaan, dan Perasaan yang Pipermainkan.


Sinta, atau Dewi Sinta, atau Dewi Sita adalah manusia biasa, seorang putri, bukan dari bangsa dewa, karena kecantikannya maka sering disebut sebagai dewi. Sinta merupakan putri dari kerajaan Mantili, dari raja Janaka.

Konon katanya Sinta bukanlah anak kandung Raja Janaka

Kamis, 17 Desember 2020

Kisah Wayang Sumantri

Sumber gambar: http://katalogwayang.blogspot.com/


Menceritakan ulang kisah Sumantri, anak Resi Suwandagni dan Dewi Darini.

Sumantri terlahir kembar, namun kembarannya atau adiknya ini berbeda jauh secara fisik, Sumantri yg ganteng dan bertubuh lelaki ideal, sedangkan adiknya bertubuh pendek, gempal, dan buruk rupa. Dia bernama Sukrasana.

Sumantri dari kecil tinggal di "dusun" Arga Sekar, hingga suatu hari dia bosan, dan ingin "merantau" ke "kota".

Rabu, 09 Oktober 2019

Bunga Daisy

Setelah saya telusuri google.com bunga ini punya nama Marguerite Daisy, atau lebih umum dikenal sbg bunga Daisy ini merupakan kerabat dekat bunga matahari. Bunga ini memiliki warna kelopak yg cukup beragam, paling sering dijumpai adalah putih, padahal ada juga yg berwarna kuning, merah, pink, ungu dengan tengahnya yg tetap berwarna kuning. Nah, kata memeflorist.com Daisy tergolong dalam satu jenis keluarga tanaman terbesar di dunia. Nama Daisy sebenarnya diambil dari Bahasa Inggris kuno yaitu “Daes eag”, yang artinya “Mata sebuah hari” karena bunga ini mekar di siang hari. Bunga ini akan kembali kuncup pada saat malam hari. Daisy bisa dijumpai di seluruh daerah yang terdapat di dunia, kecuali di Antartika. Daisy sebenarnya adalah dua bunga yang tumbuh menjadi satu. Kelopaknya yang berwarna putih dihitung sebagai bunga pertama, sementara pusatnya yang berwarna kuning dan berbentuk seperti mata adalah bunga kedua. Bunga Daisy akan tumbuh sepanjang musim panas dan penyerbukannya dibantu oleh lebah. Bunga Daisy juga merupakan sumber vitamin C, dapat diekstrak menjadi obat. Daisy adalah bunga yang mewakili simbol kemurnian dan kepolosan. 📷 #vivoY91 @dyahaha24 Bukit Moko, Bandung Agustus 2019

Kamis, 05 September 2019

Cerita Pendakian Gunung Semeru (Juli 2018)


Juli 2018 saya dan rekan-rekan melakukan pendakian ke Gunung Semeru - Jawa Timur, kami berangkat dari Bandung menggunakan Kereta dari Stasiun Kiara Condong, dari awal perjalanan saya sudah meniatkan untuk membuat catatan perjalanan, setiap kegiatan, waktu, biaya, saya catat. tapi apalah daya sampai pulang ke bandung, belum sempat disalin eh kehapus semua catatannya. yasudahlah, saya buat sedikit-sedikit catatan saja dari foto-foto yang menurut saya punya cerita.|

oke, dimulai dari foto bunga yang cantik ini.



Verbena Brasiliensis Vall, 
  tanaman asing penjajah gunung Semeru, banyak yang mengira tanaman ini merupakan lavender dan sebagainya karena earna bunganya yang ungu, banyak juga pendaki gunung Semeru yang berfoto ria dengan bunga ini, bahkan tak jarang juga yang turut serta membawanya turun gunung.
Tanaman ini merupakan tanaman asing asal Amerika Selatan, diduga benihnya dibawa oleh ahli botani pada jaman dahulu yg melakukan penelitian ke gunung Semeru. Dibalik sosoknya yang indah nan aduhai dengan warna ungu yang menghampar luas di padang Oro-oro ombo ini ternyata memberika dampak negatif bagi ekosistem setempat. Pertumbuhannya yang invansif dan daya tahannya yg cukup kuat,membuatnya bertahan disegala cuaca, dan berhasil mengalahkan saingan-saingannya. Pihak taman nasional (TNBTS) pernah melakukan pembasmian pada tanaman ini,karena diduga mengancam ekosistem, tapi apalah daya tanaman ini masih berdiri tegar sampai sekarang. Bahkan para pendaki pun di perbolehkan untuk membawanya turut serta pulang sebagai bukti cintanya pada sang kekasih (dari pada bawa Edelweis yg terlarang ye kaan). Tapi hal tersebut justru membuat si cantik Verbena ini mudah menyebar. Saat ini tak hanya di padang Oro-oro ombo, si ungu ini juga sudah bisa kita jumpai di area Ranu Kumbolo, sebagian Kali mati, dsb. Kenapa? Ya karena para pendaki yg membawanya tidak rapih, sehingga bijih bunganya berceceran dan menyebarkan benih dimana-mana.
Nah, oleh karena itu denger-denger sih sekarang sudah tidak boleh lagi membawa si Verbena jahat ini turun gunung.
Yang indah biarlah indah ditempatnya.
Gunung Semeru, Jawa Timur
Juli 2018

Senin, 26 November 2018

Liburan ke Bogor (kota)



Liburan ini dilakukan dalam rangka menyambut Harpitnas, tgl 19 Nov 2018, nah kami berangkat hari  inggu tgl 18nya nih, dari bandung jam 5 pagi menggunakan travel (Lintas Travel) dari BTC (Bandung Trade Center) dengan harga tiket travel perorang 120k, sampai bogor ternyata masih terlalu pagi, lancar jaya sekali rupanya perjalanan yg kami tempuh, yg awalnya sempat saya prediksi akan sampai siang atau sesaat sebelum tengah hari, ya sekitar jam 10an gitu. Eh ternyata Bandung-Bogor hanya ditempuh dalam waktu sekitar 2 setengah  jam. Yaaa, kami sampai terlalu pagi, okelah jadi ada waktu untuk mencari-cari sarapan. Memang sih Bandung-Bogor bisa ditempuh dalam waktu 2 setengah jam, sebelumnya juga pernah, tapi seringnya 4 sampai 5 jam, ya traffic Bandung-Jakarta itu sudah tak lagi bisa diprediksi, yg mana klo mau ke bogor via toll mau ga mau nyisirin pinggiran Jakarta dulu kaan.

Jadi rencana awalnya itu, sampai Bogor kan siang, trs paling cuma bisa ke Museum Tanah, nyari Soto Mie Bogor, trs lanjut ke Museum Peta (Pembela Tanah Air), lalu istirahat deh di penginapan (Airy Rooms). Oiya, saya liburan ke Bogor berdua sajah, dengan istri tercintaaah... Jadi nginep sekamarpun halal doong.
oke lanjut, karena sampai Bogor (BTM) masih terlalu pagi yaudah cari sarapan dulu, langsunglah cari Soto Mie Bogor, awalnya mau ke Soto Mie yg deket Bakso Seuseupan atas saran temenku Winda Diana Sari, nah pas pesen GoCar nih, kami terkendala internet. Hiks di daerah deket BTM itu sinyal 3 (three) jelek bangeett, atau mungkin HP ku yg jelek. (blm sadar kalau sekitaran Kebun Raya ada Internet cepat dan gratisss) jadilah kami berjalan kaki saja menyusuri jalan sambil menuju ke Museum tanah yg tak jauh dari BTM untuk mencari Soto Mie Bogor.
Dapetlah rumah makan Soto Mie yg katanya Khas Bogor di deket BTM, 1 tempat dengan yg jual Asinan Asli Bogor. Nah, istriku ini baru pertama kalinya ke Kota Bogor dan baru kali ini juga mencoba Soto Mie Bogor, katanya sih biasa ajaaa, sama kaya soto – soto yg lain, beda isinya aja, mie hungkul ceunah, ya namanya juga Soto Mie, tapi bagiku yg sudah mencoba makan Soto Mie di berbagai tempat, Soto Mie disini cukup enak, atau karena agak mahal, jd pikiran menuntut mulut untuk berkata enak, tp bener enak kok. Untuk harganya seporsi Soto Mie tanpa nasi itu 20k, nasinya ajah 5k. dan ga dikasih minum. Hiks


Lanjut,

Minggu, 29 Oktober 2017

Pendakian Gunung Gede 21-22 Oktober 2017

Catatan Perjalana #14

Halllooooo...
kali ini mamang akan sharing tentang perjalanan ke Gunung Gede, seperti biasa, akan ada intro tentang Gunungnya, yak.
(id.wikipedia.orgGunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Gunung ini berada di wilayah tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 - 3.000 m. dpl, dan berada pada lintang 106°51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede 18 °C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5 °C, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.
Puncak gunung Gede memiliki ketinggian 2.958 Mdpl (tercantum pada pilar) yang merupakan gunung tertinggi ke-tiga di Jawa Barat setelah Ciremai dan Pangrango. Flora dan Fauna di gunung ini sangat beragam, tak aneh bila banyak yang menyebut taman Nasional gunung Gede Pangrango sebagai Laboratorium alam. 
Setidaknya yang saya tau terdapat 3 jalur pendakian menuju puncak Gunung Gede, yaitu dari Cibodas, Salabintana, dan Gunung Putri. Rute yang dipilih adalah melalui Gunung Putri.
Oke mamang mulai ceritanya,

Jumat, 27 Oktober 2017

Pemetaan Topografi menggunakan Terrestrial Laser Scanner (Januari-Juni 2016)

Catatan Tugas Akhir
(skripshit, no. skripsweet)

Dimulai dari mencari dosen pembimbing dan topik tugas akhir yang menarik (yang diminati) agar tidak menjadi beban saat menjalani. Tapi yg lebih penting adalah dosen yg tepat.
Mulai datang ke dosen A, ngobrol tentang sistem bimbingan, topik tugas akhir yg sering dipegang, dan kurang cocok, lalu datang ke dosen B, ngobrol-ngobrol tentang bimbingan, sekaligus konsultasi KP (kerja praktik) karena beliau juga merupakan dosen pembimbing KP saya, dan ada kecocokan. Dosennya santai, asik, oke saya coba ajukan topik tugas akhir tentang GPS, tapi GPS handheld, yang dioptimalkan. Dan, ditolak, kata beliau sudah terlalu banyak, sudah bukan topik menarik, toolsnya, banyak dijual dipasaran. Okee
Saya berpikir lagi, mencari topik yg lain.
Sebelum menemukan topik lain, ada ajakan teman untuk bertemu dosen C dan ngobrol-ngobrol, dan ada kecocokan, ada sistem target, jika saya ingin lulus juli, ikuti aturan beliau. Oke. Kemudian untuk topiknya adalah tentang Terrestrial Laser Scanner (TLS), oke. Saya tertarik. Tak lama kemudian, langsung saja saya di todong,
"lusa ikut survei yah, belajar tentang TLS" waah, yaudah, lansung deal.
Minggu berikutnya mulai belajar-belajar tentang TLS, mencari referensi-referensi, meminta kakak tingkat untuk mengajari sistem, kinerja, dan cara penggunaan alatnya.
Dan saya diberi kesempatan untuk ikut survei (akuisisi data TA) kakak tingkattentang TLS untuk pemantauan (potensi) longsor di Rancabali - Ciwiidey. Uhuy tempatnya asiik..
Kebon teh. Dan baru tau, survei itu enak yah. Makan dikasih. Pergi naik mobil, mobilnya dipinjemi.
Hemm
Ini biayanya darimna ya??

Next, saya belajar pengoperasian alat, masih di kawasan gedung Geodesi ITB, akuisisi nya cepat, pengoperasiannya simpel, oke. Lanjut belajar download data dan processing. Menarik.

Tiba saatnya, belum sih, setelah itu, setelah mantap, saya buatlah proposal tugas akhir, untuk memastikan (pengajuan) judul dan dosen pembimbing.
Ya, saya diberi tantangan untuk mengerjakan tugas akhir dengan topik kinerja TLS untuk pemetaan topografi, studi kasusnya adalah pemetaan tanah milik ITB di kiara payung (jatinangor).

Nah, baru tiba saatnya. Awal januari. Masih libur kuliah kala itu. Saya curi start. Ga juga sih, sebenernya udah disuruh akuisisi data dari november, tapi baru dilakukan (karena harus belajar teori, prinsip, operasi alat, proposal) dibulan januari. Ets, tapi tidak masalah, karena timelinenya adalah januari harus sudah akuisisi data, februari mulai processing, april processing selesai, mei penyusunan draft tugas akhir selesai, seminar, juni sidang, yudisium, juli wisuda. Yeay!
Jadi amaaaan.

Mulai lah saya melakukan survei pendahuluan, untuk mengetahui lokasi akuisisi data, medan, batasan area, lokasi warung terdekat, masjid terdekat, tempat ngecash, dll.
Kemudian baru dibuat perencanaan survei alat apa saja yg akan digunakan, SDM yg dibutuhkan, lama perjalanan, lama akuisisi data, biaya, cemilan apa yg dibawa, pinjem kamera ke siapa, dll.
Baru laaah, bisa dilaksanakan survei untuk akuisisi data. Nah, sebelum itu harus koordinasi dulu dengan lab, terkait alat apa saja yang akan dibawa, dan dosen pembimbing, untuk meminjam mobil. Yooo
Alhamdullillah, malam harinya, semua dipersiapkan, semua di cash full, packing. Kunci mobil sudah dipegang. Bummm... Toyota Hilux. Untungnya rekan saya bisa nyetir. Aman.
Oke,
Hari pertama saya dibantu 4orang, 2 rekan TA, 1 dari lab, 1 kakak tingkat dengan TA TLS juga. Sangat membantu. Target hari pertama adalah 30% area tercover.
Lancar. Aman. Jaya. Dapat 11 station. Medan cukup landai, jalan kampung dan sawah. Walaupun ada 2 station yang ragu2, "benar ga ya prosedurnya tadi?"
Alhamdullillah, hari pertama tidak mengeluarkan uang pribadi. Makan dibayari, uang untuk bensin dan cemilan, dikasih. Oooh terimakasih.
Hari pertama selesai sekitar jam 16.30, packing, pulang, kembali ke kampus, beres-beres, cash.

Hari kedua akuisisi data, dibantu 3orang, 2 rekan TA, dan 1 org lab. Nah, kami menemukan masalah, ternyata inferter yg kami bawa rusak. Otomatis baterai TLS tidak bisa di cash menggunakan AKI, yaah, oke. Kami mencari warung terdekat untuk numpang ngecash, sekalian pesen nasbung (nasi bungkus) untuk makan siang di lapangan.
Dan warung terdekatnya berjarak lebih dari 1km dr lokasi akuisisi data, itu ditempuh jalan kaki. Bum!
Bolak-balik setiap 1jam, untuk ngecash/ganti baterai.
Oke, hari kedua aman, cuaca cerah, mulai di medan berbukit, masuk hutan.

Nah, masuk hari terakhir, hari ketiga. Targetan cukup banyak. Sisa 40% lagi kira-kira. Medan lebih menantang, berbukit, hutan dengan kerapatan vegetasi yg tinggi, sehingga coveragenya tidak bisa banyak, mempersulit mendirikan alat dan target juga, udah gitu, sorenya hujan lagi. Haduh.
Dan, jam 5 sore masih di station 29, dari total 35 station.
Lanjuuut, sampai station terakhir sekitar jam 19.an.
Lokasi di pendopo/aula, ini cukup menarik buat saya. Karena dilakukan dimalam hari, diterangi cahaya lampu sorot mobil, mobil yg sudah siap pulang, beberapa alat sudah dipacking, setiap orang sudah standbye dengan alat, sehingga begitu selesai langsung angkutttt. Capcuss..
Dan pengukuran selesai sekitar jam 20.an.
Okeeee
Beressssss aaah.
Eits,



Selasa, 26 September 2017

Kerja di Teluk Balikpapan (Oktober 2016)

Bukan Catatan Perjalanan

Hualooo..
Ya, Kali ini bukan merupakan catatan perjalanan, lebih tepatnya bukan mau berbagi pengalaman pendakian gunung atau main kemanaaa gitu, tapi mau sharing tentang pekerjaan yang sekalian jalan-jalan (karena jauh dr tempat tinggal). Yap.

Ini adalah bagian dari pekerjaan (kehidupan yg sebenarnya). Untuk pertama kalinya naik pesawat terbang. Terbang ya. Untuk pertama kalinya keluar pulau jawa, weih perjalanan terjauh nih. Dan untuk pertama kalinyaenginjakkan kaki di pulau Kalimantan.
Balikpapan. Sebuah kota di provinsi Kalimantan Timur. Singgah sebentar disini, karena Balikpapan adalah kota terdekat. Lokasi kerja ku di...
Teluk balikpapan. Tepatnya di Penajam paser utara. Kelurahan Panajam.
Masih jauh dari kota. Penduduknya kebanyakan adalah pendatang. Jawa, bugis, melayu, dll.
Mayoritas pelaut, ya karena ini ada di tepi pantai. Langsung menghadap teluk balikpapan dimana tempat lalu lalang ponton atau kapal2 besar pengangkut batu bara. Wooo
Yg uniknya. Tak jarang ada warga yg menjajah kapal tsb. Menjajah. Berenang menghampiri, memanjat, dan mencyduk batubaranya, disikan ke drum yg mereka bawa, lalu berenang balik.
 Woaaah....



Seperti foto diatas

Kamis, 17 Agustus 2017

Pendakian Gunung Sindoro 22-23 April 2017

Catatan Perjalanan #13

Holaa!!
Salam lestari, mulyanti, sukaesih, mentari, jubaedah, dan lainnya.. 😁
Kali ini saya akan berbagi pengalaman pendakian yg pernah saya lakukan ke gububg Sindoro. Ya, Jawa Tengah lagi. Tuntas sudah triple"S" (Slamet, Sumbing, Sindoro).
Nah, sedikit tentang gunung ini nih, kalau kata wikipedia sih begini:
Gunung Sindara, biasa disebut Sindoro, atau juga Sundoro (altitudo 3.150 meter di atas permukaan laut) merupakan sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Jawa TengahIndonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat. Gunung Sindara terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing.
Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindara yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang (letusan freatik).
Begitulah yaa.

Langsung saja,

Kamis, 08 Juni 2017

Pendakian Gunung Slamet 25-26 Maret 2016

Catatan Perjalanan #10

Langsung saja ah, kali ini mamang akan memaparkan perjalanan mamang ke Gunung Slamet.. yeay!!
perkenalan dulu dengan Gunung Slamet, gunung ini merupakan gung api aktif yang berada di jawa Tengah, tepatnya di perbatasan lima Kabupaten, yaitu Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalangwoo, jadi rebutan yaaa...
Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi kedua di pulau Jawa, dan gunung tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian puncak 3.428 mdpl. Gunung ini bertipe stratovulcano, terdapat kawah di puncaknya yg masih mengepulkan asap.. masih sangat aktif.


Seperti biasa, mamng mulai perjalanan dari kampus tercinta, lalu naik angkot ke terminal Cicaheum Bandung. dan sekitar jam 5 sore kami berangkat menuju Purwokerto menggunakan Bus (banyak pilihan, lupa pake apa), dari Cicaheum banyak bus dengan jurusan Bandung-Purwokerto. bisa juga naik budiman jurusan wonosobo atau lainnya, lalu turun di purwokerto. Bus yg kami gunakan bertarif Rp75.000,- / orang. kalau tidak salah.

dan kami sampai di Terminal Purwokerto sekitar jam 1 dini hari..
kami beristirahat sebentar di terminal kemudian langsung mencari tumpangan menuju basecamp gunung Slamet terdekat.


Kami mendaki gunung Slamet melalui jalur pendakian Blambangan di desa Kutabawa, Kec. Karangreja, Kab. Purbalingga. Perjalanan dari Terminal Purwokerto ke basecamp Blambangan kami tempuh menggunakan Angkot (charter angkot) dengan personil 6 orang, dan biaya 1 angkot Rp200.000,- (setelah nego2 tentunya). Sesampainya kami di basecamp kala itu jam 4 subuh, masih gelap.. bisa subuhan dulu. masih sangat dingin..




dari masjid dekat basecamp

Selasa, 06 Juni 2017

Pendakian Gunung Sumbing 3-4 Oktober 2015

Catatan Perjalanan #11

Salam Lestari..
#eciyeee

Seperti biasanya, perjalanan dimulai dari bandung, dari kampus Ini Tjuma Bandung, kami berangkat bertujuh, dengan dua orang wanita. Setelah repacking dan berkumpul di depan kampus kami menggunakan angkot Chaeum-Ledeng menuju terminal Cicaheum (Rp5000,-/orang), kemudian menggunakan bus Budiman jurusan Bandung-Wonosobo keberangkatan jam 5 sore dengan ongkos Rp85.000,-

Sekilas tentang Gunung Sumbing, gunung ini merupakan gunung api aktif bertipe stratovulcano seperti kebanyakan gunung api di Indonesia, dengan ketinggian puncak berada pada 3.371mdpl. Secara administratif gunung ini berada di perbatasan tiga Kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Magelang, Temanggung, dan Wonosobo.
Gunung Sumbing merupakan gunung tertinggi ketiga di pulau Jawa setelah gunung Semeru, dan gunung Slamet. dan jadi yang kedua di Jawa Tengah stelah gunung Slamet. Gunung Sumbing memiliki kembaran, yaitu Gunung Sindoro dengan ketinggian yang tidak beda jauh, dan terdapat jalan raya yang membelah keduanya, persis seperti gambar ketika kita SD dulu,.. itu loh...

Sumber: portal.temanggungkab.go.id

Berdasarkan informasi dari mamang wiki

Senin, 01 Mei 2017

Camping di Gunung Talaga Bodas 11-12 Desember 2016

Catatan Perjalanan #12

Gunung Talaga Bodas, merupakan salah satu gunung yang berada digugusan gunung garut, tepatnya di Kecamatan Wanaraja, Kab. Garut. Sesuai dengan namanya, gunung ini memiliki kawah berupa Talaga Bodas (kawah putih), yang merupakan air belerang, karena gunung ini masih aktif.

Tidak seperti perjalanan ke Gunung lainnya, ini bukan merupakan pendakian, karena tidak ada kegiatan mendaki sama sekali, Gunung Talaga Bodas, untuk mencapai kawahnya hanya membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit berjalan kaki dari pintu masuk (pos tiket). 

Lokasi campingnya sangat dekat dengan kawah atau talaga, jadi bagi yang hendak camping disini atau sekedar berwisata saja, jangan lupa bawa masker atau penutup hidung, karena disini "bau kentut" = belerang.



Kami berangkat dari kampus Institut Tercinta Bandung ber-empat, menuju terminal Cicaheum Bandung untuk kemudian naik Elf Bandung-Cikijing (garut) dengan ongkos Rp35.000,- per orang, dan turun di terminal Guntur - Garut. Elf Bandung-Garut 24jam, jadi tenang saja. Sesampainya di terminal Guntur

Sabtu, 29 April 2017

Main Ke Pantai Pangandaran 27 Oktober 2014

Catatan Perjalanan #9

Pantai Pangandaran, pasti sudah sangat familiar dengan pantai yang satu ini. Pantai yang berada di selatan pulau jawa ini konon katanya merupakan pantai terbaik sePulau Jawa. Selain karena ombaknya yang cukup tenang karena berada di area teluk, pasirnya juga putih, terdapat juga situs bersejarah berupa benteng, dan di Pantai pangandaran juga masih terdapat habitat monyet, iya nyet. eh.

Saya berangkat dari Bandung hanya berdua, dengan cowok. duh, geli inget2nya. tp kami bukan homo..
Kami berangkat menggunakan Bus Budiman Bandung-Pangandaran dari terminal Cicaheum Bandung keberangkatan jam 5 sore, perjalanan kami tempuh 6-7jam. yaa, sampe pangandaran tengah malam, dini hari tepatnya.
Ongkosnya cukup terjangkau, AC, Rp68.000,- tahun 2014. udah dapet makan. minum. duduk, iyalah, masa lesehan.


kami sampai pangandaran sekitar jam 1 dini hari, nginep. di Masjid, 👍

Rabu, 19 April 2017

Camping di Pantai Puncak Guha, 14-15 Mei 2016

Catatan Perjalanan #8


Berbeda dengan catatan yang lainnya, ini diawali dengan foto, karena perjalanan kali ini merupakan moment penting, moment kabur dari kejaran revisian dan progress tugas akhir. Kami berangkat dari Kampus tercinta bertiga, ya, semua yang ada difoto tersebut. kami satu tim tugas akhir dengan topik yang berbeda-beda namun satu dosen pembimbing yang sama dan alat (teknologi yg digunakan) sama.
oke, saya mulai saja catatannya.

Pantai Puncak Guha, merupakan pantai selatan yang berada di bagian selatan Kabupaten Garut, tepatnya di Desa Sinarjaya, Kec. Bungbulang, Kab. Garut. tidak jauh dari pantai Rancabuaya. mungkin lebih tersohor pantai ranca buaya yaa.. tapi pantai puncak guha ini tidak kalah kereeen..
masih sepi memang, ini juga yang bisa menjadi daya tariknya.

Jumat, 14 April 2017

Pendakian Gunung Merbabu, 23-24 Desember 2015

Catatan Perjalanan #7

Gunung Merbabu merupakan salah satu gunung di Jawa Tengah yang memiliki saudara dekat yaitu Gunung Merapi, gunung Merbabu ini memiliki ketinggian puncak 3145mdpl, dan merupakan gunung api aktif, Gunung ini berada di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali. dan terdapat 5 jalur pendakian, Jalur Kopeng Tekelan, Jalur Wekas, Jalur Kopeng Chuntel, Jalur Selo, dan Jalur Suwanting, untuk detail masing-masing jalur aa wiki bisa jawab nih https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merbabu, Kami naik melalui jlur Wekas, dan turun melalui Jalur Selo. kenapa? baca terus..

Vegetasi Gunung ini seperti gunung-gunung di Jawa Tengah pada umumnya, cenderung kering, berdebu, hutan tropis, sabana, dll. medannya bergantung pada jalur yg dipilih. Wekas, katanya merupakan jalur terpendek, karena strat dari ketinggian dan cukup curam.. dan Selo, merupakan jalur terpanjang, dengan medan bukit-bukit, sabana, view gunung Merapi, landai, tanah lapang.

Seperti biasa, dimulai dari kampus tercinta sekitar jam 4 sore, kami berdelapan dgn 2 orang wanita. sama dengan perjalanan lainnya, pertama kami mulai dengan angkot menuju terminal Cicaheum - Bandung (Rp5000), kemudian mencari dan mencari bus ke Magelang, daaan karena sudah masuk libur akhir tahun, sayangnya kami tidak kebagian bus, haabisss semua yg ke Magelang maupun ke Boyolali, pusing memang, akhirnya kami putuskan ke Purwakarta dulu, naik bus 3/4 (Rp70000), sampai di Terminal Purwakarta sekitar jam 4 subuh, kami lanjut mencari angkutan ke Magelang, dapat, dan inipun bus tujuan Semarang, via Magelang (Rp70000 atau Rp50000, lupa). sampai di terminal Magelang sekitar jam 10 an,

kemudian kami lanjutkan mencari angkutan ke basecamp gunung Merbabu terdekat, awalnya mau ke Selo, namun tidak ada angkutan kesana, adanya ke Wekas, bus 3/4 (Rp10000).



Sesampainya di basecamp wekas,

Pendakian Gunung Cikuray, 25-26 Juni 2014

Catatan Perjalanan #6

Gunung Cikuray merupakan salah satu gunung yang berada di gugusan gunung Garut dengan ketinggian puncak 2821mdpl dan merupakan gunung tertinggi ke-empat di Jawa Barat setelah Ciremay, Gede, dan Pangrango. Cikuray merupakan gunung mati, jadi jangan coba-coba nyari kawah di gunung ini, ga ada.. dan ini juga yang menjadikan gunung ini menarik, puncaknya lancip, hanya area seluas kurang dari 1Ha, dan terdapat sebuah bangunan.

 Secara administratif gunung ini berada di tiga kecamatan, Bayongbong, Dayeuhmanggung, dan Cikajang, masing-masing kecamatan terdapat jalur pendakian tersendiri. kali ini kami mendaki melalui jalur Dayeuhmanggung Kab. Garut.

Gunung Cikuray memiliki medan yang sama dengan gunung di Jawa Barat pada umumnya, cukup curam dan jarang ada dataran landai, dengan vegetasi khas hutan tropis. Pendakian gunung cikuray ini dari pos 1 sampai puncak dapat ditempuh dalam waktu 6-7 jam, bergantung pada lamanya waktu istirahat dan kapasitas pendaki.

Oke, saya mulai saja, seperti perjalanan yang lain, dimulai dari Kampus tercinta sekitar jam 6 pagi, kami bertangkat ber sembilan.


itu ada yg cuma numpang foto

Kami mulai dengan perjalanan naik angkot ke terminal Cicaheum - Bandung (Rp5000), dari terminal Cicaheum lanjut dengan elf jurusan cikijing atau Garut, nanti turun di Terminal Guntur - Garut (Rp35000), setelah di terminal Guntur lanjut dengan naik angkot ke arah Dayeuhmanggung, atau cukup bilang saja mau ke Gunung Cikuray (Rp6000),

Kamis, 13 April 2017

Pendakian Gunung Papandayan, 20-21 April 2014

Catatan Perjalanan #5

Gunung Papandayan merupakan salah satu Gunung yang berada di Gugusan Gunung Garut dengan puncak papandayan berada pada ketinggian 2665mdpl dan berada di Kecamatan Cisurupan, Kab. Garut. Gunung papandayan adalah gunung yang wajib dikunjungi para petualang yang baru memulai mendaki gunung (pemula) dan ingin mendapatkan view yang Kuereen.., kenapa? karena di gunung ini menyajikan beberapa pemandangan yang tidak ditemui di Gunung lain dalam satu gunung sekaligus, ada apa aja sih?

Dari segi vegetasi, Gunung ini merupakan kawasan wisata alam dan hutan lindung karena terdapat berbagai macam flora dan fauna, nih kata aa wiki aja ada.. flora di dalam kawasan gunung ini diantaranya Pohon Suagi (Vaccinium valium), Edelweis (Anaphalis javanica), Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanea argentea), Pasang (Quercus platycorpa), Kihujan (Engelhardia spicata), Jamuju (Podocarpus imbricatus ), dan Manglid (Magnolia sp ). Sedangkan potensi fauna kawasan diantaranya Babi Hutan ( Sus vitatus ), Trenggiling (Manis javanicus), Kijang (Muntiacus muntjak), Lutung (Trachypitecus auratus ) serta beberapa jenis burung antara lain Walik (Treron griccipilla ), dan Kutilang ( Pycononotus aurigaste ).

kalau medannya, bisa terbilang landai, makanya cocok sekali untuk pemula, untuk sampai tempat camping hanya butuh waktu 2jam dari pos pendataan. tapi, kalau mau ke Tegal Alun dan ke puncak.. ya harus nanjak, dan medannya lumayan curam, namun tidak lama ko. coba saja kesana..

Perjalanan dimulai dari kampus tercinta seperti biasa, kami bertujuh, dan naikmobil pribadi.. Terimakasih yg sudah rela mobilnya dipakai, yaa walaupun tidak sampai pos pendakian, karena tidak kuat. mobil kami titipkan ke warga, kami melanjutkan perjalanan menggunakan mobil bak sayur.

kami tiba di pos pendataan sekitar jam 4 sore.
area parkiran di pos pertama
tempatnya cukup luas, seperti tempat wisata saja (memang tempat wisata) banyak pedagang, parkir mobil luas..
lanjut perjalanan, dan
1. Kawah gunung Papamdayan

tidak seperti gunung-gunung lainnya

Pendakian Gunung Guntur, 20 - 21 Desember 2014

Catatan Perjalanan #4

Gunung Guntur merupakan salah satu gunung yang berada di gugusan pegunungan di Garut dengan ketinggian puncak Gunung Guntur adalah 2249mdpl. Gunung Guntur merupakan gunung api aktif yang bertipe stratovolcano dan terbilang sangat aktif melaksanakan kegiatan yang meresahkan masyarakat sekitar pada tahun 1800an, dan terakhir tercatat gunung ini meletus pada tahun 1847. jadi..... ini yang dikhawatirkan orang-orang yang mengerti mengenai siklus gunung api. karena ketika sebuah gunung api berhenti meletus (eaaa udah kaya balon aja nih) ada kemungkinan gunung tersebut sedang mengumpulkan energi untuk meletus kembali, dan yaa semakin lama, energi tersebut akan semakin besar, dan gunung Guntur ini setelah diamati beberapa kali oleh tim dari ITB masih berstatus aktif. (cukup seram juga naik gunung ini ketika tahu statusnya seperti ini).

Vegetasi di gunung ini (berdasarkan pengamatan pribadi) adalah perdu dan pinus, dan berdasarkan aa wiki (wikipedia.com)  hutan Dipterokarp Bukithutan Dipterokarp Atashutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. dan terbilang tandus berkerikil, ada yang bilang gunung Guntur ini seperti puncaknya semeru. dan karena tandusnya ini mungkin nama "Guntur" ini tercipta, karena buanyak petir yang bisa menyambar apa saja yg ada. Medannya tergolong susah menurut saya, karena cukup curam, dan karena berkerikil, jadi agak susah untuk menanjak, dan berbahaya untuk turun (tergelincir).

medan yang curam dan berkerikil

Perjalanan dimulai dari kampus tercinta,

Mengejar Matahari Senja dan Matahari Terbit di Puncak Tertinggi Jawa Barat

Catatan Perjalanan #0

Minggu, 3 agustus 2014. Hariku dimulai dgn bunyi ketukan pintu yg brasal dr kamar temanku, rupanya sudah subuh, sang ibu membangunkan kami untuk sholat subuh. kemudian kami sholat subuh berjamaah dirumah, lalu kami mulai repacking dan sarapan, persiapan sudah matang untk memulai prjalanan menuju Gunung Ciremay. kami melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. kami berempat dengan 2 biji sepeda motor, perjalanan kami mulai  sekitar jam 8 pagi dari desa GunungSari menuju desa bondan - kemudian ke majalengka dan teruss sampai ke desa maja, lalu langsung menuju pintu masuk jalur pendakian gunung Ciremay via Apuy, 
sampai disana sekitar jam 10.00 kami beristirahat dan registrasi terlebih dahulu, cek perlengkapan dan mengisi air, dan sedikit berfoto-foto.

Pendakian Gunung Prau, 25-26 Juli 2015

Catatan Perjalanan #3

Sekilas tentang Gunung Prau, kata Wikipedia, Gunung Prahu atau lebih sering terdengar Gunung Prau ini memiliki ketinggian puncaknya tertingginya yaitu 2.565 mdpl. Gunung ini terletak di Kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Secara administrasi gunung ini terletak diantara tiga kabuppaten, yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Wonosobo. Gunung Prau merupakan padang rumput luas yang memanjang dari barat ke timur. Bukit-bukit kecil dan sabana dengan sedikit pepohonan dapat kita jumpai di puncak. Gunung Prahu merupakan puncak tertinggi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Rute yang kemi gunakan untuk sampai puncak Gunung Prau ini adalah melalui Dieng, dari pos pertama jalannya langsung menanjak dan sangat berdebu ditambah teriknya matahari, karena perjalanan kami tempuh pada siang hari. Sangat disarankan untuk memakai sepatu. Vegetasi yang kami temui adalah perkebunan warga dan sedikit pohon pinus, banyak area terbuka dan berdebu. Pada hari Libur atau weekend gunung ini selalu ramai dikunjungi pendaki karena pemandangannya yang menawan, dari puncak Prau bisa melihat Sunrise yang tidak terhalangi gunung, dan di sisi selatan dengan gagahnya terlihat jelas gunung Sumbing dan Sindoro, kirinya agak jauh terlihat gunung Merbabu dan Merapi, selain itu walaupun menanjak jalur pendakiannya cukup mudah karena sudah dibuat seperti tangga-tangga dengan peganggan dari bamboo untuk mempermudah pendaki, terlebih lagi dari pos pertama hingga puncak dapat dicapai dengan waktu kurang dari 3 jam.

Persiapan yang kami lakukan selain fisik dan niat adalah perbekalan diantaranya perlengkapan, konsumsi, dan obat-obatan (P3K),

Pendakian Gunung Tampomas, 10-11 Juni 2015

Catatan Perjalanan #2

Sekilas tentang Gunung Tampomas, gunung dengan ketinggian 1684 mdpl ini merupakan dataran tertinggi di kabupaten Sumedang. Gunung ini memiliki beberapa kisah terkait sejarah dari nama Tampomas tersebut, salah satunya yang saya tau adalah pada zaman dahulu gunung ini hendak meletus dan sering terjadi gempa yang membuat masyarakat Sumedang resah, namun karena pada masa itu bupatinya sangat baik dan peduli terhadap rakyatnya maka beliau pun berpikir terus – menerus untuk mengatasi masalah tersebut sampai akhirnya pada suatu malam beliau bermimpi bertemu dengan seorang yang sudah tua yang memberi pesan untuk datang ke kawah Gunung dan menancapkan keris pusakanya. Keesokan harinya bupati sumedang itu pun menuju ke puncak gunung tertinggi di Sumedang itu dan membawa keris kesayangannya itu yang tak terbuat dari emas, dan sesampainya di kawah beliaupun melakukan doa-doa kemudian menancapkan keris emas tersebut dan kemudian gempa-gempa yang di timbulkan gunung tersebut pun berhenti, sehingga gunung tersebut di beri nama gunung Tampa Emas atau lebih di kenal dengan gunung Tampomas.

Gunung Tampomas ini memiliki 3 rute atau jalur pendakian yaitu ,jalur Narimbang , jalur Cibeureum dan jalur Buahsdua. seperti gunung lainnya Tampomas ini memiliki karakteristik medan yang nanjak dan berbatu dengan hutan Pinus, hutan bambu, dan hutan Hujan tropis yang menyelimutinya. Pada kesempatan kali ini pendakian  saya lakukan melalui jalur Cibeireim di kec. Cimalaka melewati pertambangan Pasir dan TPA kab. Sumedang.

kegiatan penambangan pasir di kaki gunung tampomas

Pendakian Gunung Ciremay, 3-5 April 2015

Catatan Perjalanan #1

Sekilas tentang Gunung Ciremay, gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian 3078 meter diatas permukaan laut, wilayah gunung ini terbagi menjadi 2 bagian sisi timur sampai puncak masuk kedalam kabupaten Kuningan dan sisi barat sampai puncak masuk dalam kabupaten Majalengka. Gunung Ciremay memiliki 3 jalur pendakian, sisi timur jalur Linggarjati di kabupaten kuningan, dan sisi barat ada jalur Palutungan (Kuningan) dan jalur Apuy (Majalengka) yang bertemu di persimpangan sebelum pos Goa Walet sekitar 200 meter dibawah puncak ciremay.

Persiapan yang kami lakukan selain fisik dan niat adalah perbekalan diantaranya perlengkapan, konsumsi, dan obat-obatan (P3K), dengan rincian sebagai berikut:

Perlengkapan:

Itungan Kasar. (Kertas)

Kertas,
menurut KBBI Kertas adalah barang lembaran dibuat dari bubur rumput, jerami, kayu, dsb yg biasa ditulisi atau untuk pembungkus dsb,
kertas merupakan benda yg sangat akrab dengan pelajar atau mahasiswa, bahkan menjadi kebutuhan. Kertas berasal dari kayu, kayu berasal dari pohon, kumpulan pohon berupa hutan, hutan sebagai pelindung umat manusia dibumi, hutan sbg penghasil oksigen, daerah resapan air, habitat satwa, ekosistem, wilayah teduh, dll.
 mahasiswa, missal satu kali pertemuan kuliah (2jam) menghasilkan catatan atau menghabiskan kertas sampai 3lembar (mahasiswa rajin), dalam sehari terdapat 2 kuliah, maka sehari 6lembar kertas digunakan, seminggu 5x6=30 lembar kertas, ditambah tugas missal rata2 seminggu menggunakan kertas hvs sampai 10lembar, seminggu 40lembar sudah digunakan, sebulan 4x40=160lembar, 1 semester= 4bulan x 160lembar=240lembar ditambah fotocopy buku referensi (illegal broh), missal 1 buku rata2 150lembar, missal 3 buku sajah=450lembar, ditambah fotocopy soal-soal dan pembahasan tahun2 lalu menjelang uts dan uas, missal 10lembar x 2x ujian x 7matkul (rata2)=140lembar maka dalam satu semester menggunakan kertas sebanyak 240+450+140=830lembar, dalam satu tahun 830x2=1660lembar, lulus tepat waktu 4tahun x1660lembar=6640lembar ditambah konsumsi kertas untuk tugas akhir dan skripsi missal sampai 350lembar, maka seorang mahasiswa sampai lulus tepat waktu kira2 menghabiskan kertas sebanyak  6640+350=6990lembar ~ 7000lembar, dalam satu angkatan terdapat 3500 mahasiswa (ITB), maka satu angkatan missal lulus semua dan tepat waktu :v menghabiskan kertas sebanyak  7000x3500=24500000lembar..
 dari data yang didapat,

Kamis, 23 Februari 2017

Aku Punya Cerita #1

Siapa aku?
31 Agustus 1994, sekitar jam 7 malam hari Rabu katanya lahir seorang manusia, yg kemudian diberi nama Ari Setiawan. aku?
Katanya sih pas bayi putih, gemuk, kaya anakan cina, katanya. Sekitar umur 4 tahun sempat sakit, batuk2 berkepanjangan, dan setelah diperiksakan ke dokter, dan di ronsen (itu loh yg di scan badannya pake sinar eks), anak ini divonis kena bronkitis, dan dari hasil scan an badannya itu bisa terlihat ada -seperti- benang kecil di paru-parunya -mungkin-, apalah itu saya tidak mengerti,